Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pembentukan Barung dan Perindukan Pramuka Siaga SDN 6 Yehembang

    KegiatanPramuka merupakan kegiatan wajib yang harus dilaksanakan dalam kurikulum 2013. Namun kenyataannya, belum semua sekolah mampu melaksanakannya, karena kurangnya pembina. Termasuk di SDN 6 Yehembang tempat saya mengajar. Belum adanya pembina yang layak, artinya telah lulus dan mempunyai sertifikat KMD salah satu penyebabnya.

    Namun demikian, itu bukanlah halangan bagi kami untuk berlatih bersama adik-adik siaga. Berbekal pengetahun yang saya dapat dari searching di google dan mempelajari buku panduan pramuka di sekolah dasar, saya dan  rekan-rekan di sekolah berusaha mengaktifkan kegiatan pramuka. 

    Pada hari Sabtu, 7 September 2019 dilaksanakan latihan pramuka bertempat di SDN 6 Yehembang. Latihan dimulai dengan upacara pembukaan latihan siaga. Kemudian membentuk Barung, memilih pemimpin barung (Pinrung), dan memilih Sulung.

    Pramuka siaga merupakan anggota pramuka yang usianya 7-10 tahun. Karena situasi dan kondisi, di sekolah kami walau lebih dari 10 tahun tetap ikut pramuka siaga. Walau seharunya usia 11-15 tahun menjadi anggota pramuka Penggalang.

    Satuan terkecil dalam pramuka siaga disebut dengan barung. Setiap barung dapat beranggotakan 6-10 siaga. Nama barung dapat dibuat berdasarkan nama warna atau nama karakter, agar sejalan dengan penguatan pendidikan karakter (PPK). Untuk itu, terbentuklah 10 barung, yaitu terdiri dari 5 barung putra dan 5 barung putri, lengkap dengan pemimpin dan wakilnya.
    Siaga Membentuk Barung
    Pemimpimpin barung dipilih secara musyawarah oleh anggota barung. Pemimpin barung yang terpilih bertugas memimpin barung. Pada saat berbaris, Pinrung berada di depan barisan dan wakil ada di belakang barisan. Apabila Pinrung tidak ada, maka digantikan oleh wakilnya. Secara otomatis satuan barung menjadi tempat untuk belajar memimpin dan bermusyawarah.

    Kumpulan dari beberapa barung disebut Perindukan. Perindukan dipimpin oleh pemimpin barung utama atau disebut Sulung. Sulung dipilih dari semua pemimpin barung yang ada. Mereka dikumpulkan, kemudian secara musyawarah memilih Sulung. Agar adil, maka jika yang terpilih sebagai Sulung adalah putra maka wakil dari putri. Begitu sebaliknya.
    Calon Sulung
    Akhirnya terpilihlah I Komang Denian Pranayoga sebagai Sulung dan Gusti Ayu Komang Meisa Putri sebagai wakil sulung. Sulung bertugas untuk memimpin perindukan, terutama saat upacara pembukaan maupun penutupan latihan.
    Sulung I Komang Denian Pranayoga (Kanan) dan Wakil Sulung Gusti Ayu Komang Meisa Putri (Kiri)
    Selamat untuk Pemimpin barung dan Sulung yang terpilih, semoga dapat belajar menjadi seorang pemimpin yang baik, sehingga dapat berguna bagi diri sendiri, keluarga, negara, dan bangsa Indonesia.
    Salam Pramuka.
    I Wayan Ardika
    I Wayan Ardika Saya adalah Seorang Guru Sekolah Dasar yang bertugas di Kab. Jembrana, Bali. Melalui Blog ini, saya ingin terus belajar sambil berbagi.

    Post a Comment for "Pembentukan Barung dan Perindukan Pramuka Siaga SDN 6 Yehembang"