Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Anak Pencari Batu Sakti

    Anak Pencari Batu Sakti
    Karya: I Wayan Ardika, S. Pd. (SDN 6 Yehembang-Jembrana)


    Burung mulai berkicau. Mentari pun mulai menyapa dengan selimut kalbunya. Menambah semangat Teguh untuk bersiap sekolah. Seperti biasa, ia berangkat dengan penuh semangat. Sambil bernyanyi lagu Maju Tak Gentar.

    Di perjalanan, Teguh bertemu dengan Ninda teman sekelasnya. Mereka pun berangkat ke sekolah bersama. Setibanya di sekolah, Teguh dan Ninda langsung mengerjakan tugas piket bersama. Mereka mendapat tugas membersihkan ruang kelas IV. Mereka mengerjakannya dengan riang gembira.

    Tet…!, Tet…!, Tet…! Bel tanda berkumpul telah berbunyi. Semua siswa berbaris di lapangan. Mereka akan melaksanakan apel pagi. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap pagi hari. Kegiatan diawali dengan mengibarkan bendera merah putih yang diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Seluruh siswa memberikan hormat ketika bendera mulai dikibarkan dengan penuh disiplin. Selanjutnya, Agus siswa kelas 6 ditugaskan oleh Ibu Kepala Sekolah untuk memimpin persembahyangan bersama. Seluruh siswa melaksanakan persembahyangan dengan hikmat.

    Seusai sembahyang, Ibu Kepala Sekolah mulai memberikan pengumuman. Seluruh siswa mendengarkan dengan seksama. Ibu Kepala Sekolah mengatakan kalau pembelajaran akan dilaksanakan dari rumah masing-masing akibat mewabahnya Virus Covid-19. Sontak Agus berteriak, “Hore! Kita libur.” Ibu Kepala Sekolah tersenyum dan berkata, “Bukan libur Gus, tapi belajar dari rumah.” Agus pun terdiam dan semua teman-temannya tersenyum sambil menahan tawa. “Kita akan melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) seperti himbauan Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,” lanjutnya.

    Untuk melaksanakan PJJ, maka semua siswa diminta mengumpulkan Nomor Handphone atau WhatsApp-nya. Setiap kelas akan dibuatkan Grup WA untuk memudah pelaksanaan pembelajaran. Bagi yang belum mempunyai HP sendiri, maka dapat mengumpulkan Nomor HP orang tua atau kerabat lain yang dapat dihubungi. 

    Setelah pengumuman, semua siswa masuk kelas untuk menerima tugas dari wali kelas masing-masing. Teguh dan Ninda bergegas masuk kelas, karena Pak Wayan sudah berjalan menuju ke kelas IV. Setelah mengucapkan salam, Pak Wayan langsung menjelaskan lagi, bahwa mulai besok hingga waktu yang tidak dapat ditentukan pembelajaran akan dilaksanakan secara daring/online. “Mulai besok bapak akan memberikan tugas secara online, melalui Grup WA yang akan dibuat. Jadi anak-anak besok diharapkan sudah mengumpulkan Nomor WA ya!” Kata Pak Wayan mengingatkan. Semua siswa menjawab, “Ya Pak!”

    Setelah selesai memberikan tugas, Pak Wayan memulangkan Teguh dan teman-temannya. Mereka pulang dengan gembira, walau sebenarnya mereka masih bingung, bagaimana caranya belajar dengan WA. Sepanjag perjalanan Teguh dan Ninda berdiskusi tentang hal itu. “Guh, gimana ya caranya belajar online, di rumahku kan sulit sinyal?” Tanya Ninda. “Sama Nin, Kakakku sering mengeluh tidak dapat sinyal,” jawab Teguh sambil mengerutkan dahinya. “Coba nanti aku tanya kakakku ya. Nanti kita bisa mencari sinyal bersama,” sambung Teguh.

    Setibanya di rumah, Teguh langsung bercerita kepada kakaknya, “Kak, mulai besok aku akan belajar online. Kakak punya WA kan?” “Pasti gara-gara virus Corona ya?” Tanya kakak. “Ya kak, Kata Pak Wayan, kita akan belajar online sampai virusnya hilang,” jawab Teguh. Kakak pun memberikan Nomor WA-nya karena teguh belum mempunyai HP sendiri.

    Dalam bingungnya, Teguh bertanya lagi pada kakaknya. “Kak di rumah kita kan sulit sinyal, bagaimana cara kita mengirim tugas kak?” “Kamu tenang saja, nanti kita cari Batu Sakti yang ada di kebun Cengkeh bapak,” jawab kakaknya dengan santai. Teguh pun berpikir, bagaimana rupa Batu Sakti yang dimaksud kakaknya. Ia tak sabar, menunggu esok hari untuk melihat batu itu.

    Keesokan harinya, Pak Wayan mulai memberikan tugas di Grup WA. Diawali dengan memberikan salam dan mengingatkan siswa untuk selalu bersyukur dengan berdoa sebelum belajar. Tak lupa juga Pak Wayan mengingatkan semua siswa untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan agar terhindar dari bahaya virus Covid-19. “Anak-anak ingat selalu jaga jarak dengan orang lain, selalu rajin cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, hindari keramaian, pakai masker jika keluar rumah, belajar dan beribadah dari rumah ya!” Pesan Pak Wayan di Grup WA. Beberapa siswa membalas, “Ya pak!” Pak Guru memulai materi dengan meminta siswa untuk menonton video yang telah dibuat di Channel Youtube-nya. “Jika ada yang belum dimengerti dapat ditanyakan melalui WA Grup ya!” pesan Pak Wayan lagi. 

    Teguh mulai membuka link video yang diberikan oleh Pak Wayan. Namun videonya tidak bisa terbuka. Kakaknya pun mengajak Teguh untuk mencari Batu Sakti agar mendapatkan sinyal. Setibanya di kebun Cengkeh, Kakak Teguh duduk di atas sebuah batu besar berwarna hitam sambil membuka kunci layar HP-nya. Teguh pun bertanya, “Apakah ini rupa Batu Sakti yang kakak maksud? Ini kan hanya batu biasa kak!” “Jangan salah dik, batu ini memang benar-benar sakti karena hanya dengan duduk di atasnya, kita bisa mendapatkan sinyal internet,” sahut kakak. Teguh pun mulai mengerti dan mulai menonton video dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak Wayan.

    Sejam telah berlalu, tugas pun sudah semua terkirim dengan lancar. Mereka pun pulang. Setibanya di rumah, Teguh melihat Ninda yang telah duduk sendiri sambil membaca buku. Wajahnya terlihat kusut dan bingung. Teguh pun menyapa, “Halo Ninda, sudah lama menunggu ya?” “Halo Teguh, ada sekitar lima menit aku menunggumu,” jawab Ninda. “Mengapa wajahmu terlihat bingung?” Tanya Teguh. “Aku belum menonton video dan mengumpulkan tugas yang diberikan Pak Wayan. Dari tadi aku belum mendapatkan sinyal,” sahut Ninda sedih. Teguh pun menenangkan Ninda sambil bercerita tentang Batu Sakti yang ditunjukkan kakaknya. 

    Teguh mengajak Ninda untuk meminta bantuan Batu Sakti, agar dapat mengirimkan tugas dari Pak Wayan. Akhirnya Ninda dapat menonton video dan tugasnya dapat dikirim. Semua berkat bantuan Batu Sakti. Mereka pun berterima kasih kepadanya.
    I Wayan Ardika
    I Wayan Ardika Saya adalah Seorang Guru Sekolah Dasar yang bertugas di Kab. Jembrana, Bali. Melalui Blog ini, saya ingin terus belajar sambil berbagi.

    Post a Comment for "Anak Pencari Batu Sakti"