Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rangkuman Materi Modul 3.1 Guru Penggerak

    Rangkuman Materi modul 3.1 Guru penggerak

    Nilai-Nilai Kebajikan Universal

    Sekolah merupakan sebuah institusi moral yang dirancang untuk membentuk karakter warganya. Sekolah mempunyai pemimpin yang akan menghadapi sebuah situasi sulit dalam mengambil keputusan yang banyak mengandung dilema secara etika dan konflik antara nilai-nilai universal yang sama-sama benar. Keputusan yang diambil akan menjadi refleksi nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah dan menjadi rujukan bagi seluruh warga sekolah.

    Nilai-nilai kebajikan universal seperti Keadilan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Bersyukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Komitmen, Percaya Diri, Kesabaran, dan masih banyak lagi.

    Nilai-nilai kebajikan menurut IBO Primary Years Program (PYP), yaitu:

    • Toleransi
    • Rasa Hormat
    • Integritas
    • Mandiri
    • Menghargai
    • Antusias
    • Empati
    • Keingintahuan
    • Kreativitas
    • Kerja sama
    • Percaya Diri
    • Komitmen
    Nilai-nilai kebajikan menurut Sembilan Pilar Karakter Indonesian Heritage Foundation (IHF), yaitu:
    • Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNYA
    • Kemandirian dan Tanggung jawab
    • Kejujuran (Amanah), Diplomatis
    • Hormat dan Santun
    • Dermawan, Suka Menolong dan Gotong Royong
    • Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja Keras
    • Kepemimpinan dan Keadilan
    • Baik dan Rendah Hati
    • Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan
    Nilai-nilai kebajikan menurut Petunjuk Seumur Hidup dan Keterampilan Hidup (LIfelong Guidelines and Life Skills), yaitu:

    Keterampilan Hidup:
    • Dapat dipercaya
    • Lurus Hati
    • Pendengar yang Aktif
    • Tidak Merendahkan Orang Lain
    • Memberikan yang Terbaik dari Diri
    Petunjuk Hidup:
    • Peduli
    • Penalaran
    • Bekerja sama
    • Keberanian
    • Keingintahuan
    • Usaha
    • Keluwesan/Fleksibilitas
    • Berorganisasi
    • Kesabaran
    • Keteguhan hati
    • Kehormatan
    • Memiliki Rasa humor
    • Berinisiatif
    • Integritas
    • Pemecahan Masalah
    • Sumber pengetahuan
    • Tanggung jawab
    • Persahabatan
    Nilai-nilai kebajikan menurut The Seven Essential Virtues (dari Building Moral Intelligence, Michele Borba), yaitu:
    • Empati
    • Suara Hati
    • Kontrol Diri
    • Rasa Hormat
    • Kebaikan
    • Toleransi
    • Keadilan

    Perbedaan Antara Dilema Etika dan Bujukan Moral

    Dilema Etika (Benar vs Benar) merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan yang secara moral benar, tetapi bertentangan.
    Contoh:
    Rayhan adalah seorang murid kelas 12 yang sangat berbakat dalam bidang seni. Dia juga sopan dan baik hati. Dia selalu membuat orang terkesan dengan karya-karya seni yang dibuatnya. Namun dia tidak menyukai pelajaran Matematika. Nilai-nilainya untuk pelajaran Matematika selalu dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Sebelum mengikuti Ujian Akhir SMA dan pengumuman kelulusan SMA, Rayhan sudah diterima di universitas pilihannya di jurusan Seni. Pada hari Ujian Sekolah pelajaran Matematika, Anda adalah guru pengawas ujiannya. Anda memergoki Rayhan menyontek pada saat ujian sekolah Matematika. Setelah ujian selesai, Anda memanggilnya ke ruangan Anda. Rayhan mengaku kalau ia menyontek, tapi ia mohon Anda tidak melaporkannya pada kepala sekolah. Ia melakukannya hanya untuk lulus SMA agar bisa kuliah di universitas impiannya.

    Kedua pilihan yang dapat diambil guru adalah benar. Guru dapat melaporkan Rayhan kepada kepala sekolah dengan resiko ia tidak lulus ujian. Atau guru dapat membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang kepada muridnya. 

    Terkadang mengikuti aturan adalah hal yang benar, tapi terkadang membuat pengecualian adalah tindakan yang benar juga.

    Bujukan moral (Benar vs Salah) merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah.
    Contoh:
    Anda adalah bendahara panitia acara Pentas Seni Akhir Tahun di sekolah Anda. Setelah acara selesai, ketua panitia meminta Anda menggunakan dana yang tidak terpakai untuk acara pembubaran panitia dengan mengadakan pesta kecil-kecilan. Ketua panitia meminta Anda sebagai bendahara panitia, untuk membuat kwitansi palsu untuk membiayai acara tersebut karena dana tersebut tidak boleh digunakan untuk kegiatan semacam itu.

    Ada pilihan benar dan salah bagi bendahara. Benar dengan menolak permintaan tersebut atau mengikutinya dengan memalsukan dokumen dan memanipulasi laporan keuangan yang bertentangan dengan nilai kejujuran.

    Empat Paradigma Dilema Etika

    Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.

    Ada 4 kategori dilema etika, yaitu:
    1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)
    2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
    3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
    4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

    Prinsip Dilema Etika

    Terdapat 3 prinsip dilema etika, yaitu:
    1. Saya lakukan karena itu yang terbaik untuk kebanyakan orang (Berpikir Berbasis Hasil AKhir/End-Based Thinking).
    2. Ikuti prinsip atau aturan-aturan yang telah ditetapkan (Berpikir Berbasis Peraturan/Rule-Based Thinking)
    3. Memutuskan sesuatu dengan pemikiran apa yang anda harapkan orang lain lakukan terhadap anda (Berpikir Berbasis rasa peduli/Care-Based Thinking)

    Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan

    Dalam mengambil keputusan pada situasi dilema etika atau bujukan moral, maka dapat melakukan 9 langkah berikut.
    1. Mengenali nilai-nilai yang bertentangan
    2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut
    3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut
    4. Pengujian benar atau salah dengan uji legal, uji regulasi, uji intuisi/perasaan, uji publikasi, dan uji panutan.
    5. Pengujian paradigma benar lawan benar (gunakan 4 paradigma)
    6. Melakukan prinsip resolusi (gunakan 3 prinsip)
    7. Investigasi opsi trilema (pilihan keputusan yang lain)
    8. Buat keputusan
    9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan

    Sumber: Modul 3.1 Guru Penggerak.
    I Wayan Ardika
    I Wayan Ardika Saya adalah Seorang Guru Sekolah Dasar yang bertugas di Kab. Jembrana, Bali. Melalui Blog ini, saya ingin terus belajar sambil berbagi.

    4 comments for "Rangkuman Materi Modul 3.1 Guru Penggerak"